widget naruto vs sasuke

gambar

Selasa, 31 Mei 2011

10 Misteri Terbesar yang Udah Gak Jadi Misteri Lagi!

Kita semua tertarik pada misteri & selalu menyenangkan untuk membaca tentang misteri baru & menarik sambil mencoba untuk mencari pemecahannya secara logika, juga menyenangkan untuk mendengar tentang misteri yang tidak misteri lagi, atau untuk mendengar penjelasan rasional potensial tentangnyaa. berikut ini adalah tentang 10 misteri terkenal & upaya untuk menjelaskannya.


Wilayah Cydonian di Mars menarik banyak perhatian karena salah satu bukit di daerah itu tampak seperti buatan manusia. Wilayah ini pertama kali dicitrakan secara rinci oleh pengorbit Viking 1, yang diluncurkan pada tahun 1975. Beberapa gambar yang diambil oleh Viking, termasuk yang diambil pada tahun 1976 menunjukkan bahwa salah satu mesa Cydonian memiliki bukit berpenampilan wajah. Para ilmuwan menganggap wajah sebagai trik cahaya dan bayangan, tetapi kemudian gambar kedua juga menunjukkan wajah pada sudut-matahari yang berbeda.
Hal ini menarik perhatian dari organisasi intelijen luar Bumi, dan beberapa host talk show yang percaya bahwa gambar Wajah adalah sebuah hasil dari peradaban Mars yang lama hilang. Kebanyakan ilmuwan masih memegang kepercayaan bahwa wajah itu hanya konsekuensi dari melihat kondisi.
Pada tahun 2003, ketika badan antariksa Eropa meluncurkan Mars Express, mampu menggabungkan data dari kamera stereo resolusi tinggi dan membuat representasi 3D dari "Wajah di Mars". Gambar paling baru (bawah) akan membuat yang percaya dengan teori mahluk mars akan terdiam bahkan yang paling setia.
Gambar menunjukkan sisa massif, diperkirakan telah terbentuk dari tanah longsor dan bentuk awal pembentukan puing-puing apron, tetapi tidak ada wajah yang terlihat.

2. Batu Suku Inca
 
Batu Inca adalah batu yang ditemukan di sebuah gua di Peru. Gua tempat penemuan tidak pernah diidentifikasi. Batu itu telah diukir dengan ukiran orang-orang Aztec melawan dinosaurus, ikan punah, operasi jantung terbuka dan hal-hal lainnya yang menunjukkan peradaban maju.
Seorang petani ditangkap karena menjual batu-batu (yang diklaim bersejarah) untuk wisatawan, tapi kemudian ia mengakui mereka membuatnya sendiri.
Untuk mendapatkan kesan kuno, ia mengatakan ia meninggalkan batu-batu di kandang ayam, dan membiarkan ayam melakukan efek-efek korosi dan efek perubahan alam lainnya, banyak Orang Lain juga telah membuat dan menjual Ica Stones.Tidak ada bukti dari sebuah peradaban di daerah itu, tidak ada puing-puing, tulang atau apapun.
3. Mary Celeste
 


Kapal Mary Celeste ditemukan terapung di laut tanpa awaknya. Cerita bermual dari ditemukannya makanan , masih panas dan siap untuk dimakan, kapal yang ditemukan ditinggalkan tapi tanpa barang pribadi yang diambil, dengan bekas hangus berupa lingkaran aneh di dek - diklaim menunjukkan penculikan alien.
Yang benar adalah jauh lebih membosankan. Kapal Mary Celeste kemungkinan menurut tanda-tandanya ditinggalkan krunya cengan terburu - buru. Juga diklaim kapal itu membuat suara-suara aneh. Kapten mungkin mengira kapalnya tenggelam, sehingga ia pergi dengan krunya.


4. Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle)
 
 Segitiga Bermuda merupakan kawasan segitiga laut Atlantik di mana sejumlah besar kapal dan pesawat telah jatuh, atau menghilang, tanpa jejak. Namun, banyak kapal-kapal dan pesawat yang menghilang yang diklaim di Segitiga Bermuda tidak benar-benar lenyap di Segitiga Bermuda. Selain itu, kemungkinan karena jumlah lenyapnya pesawat / kapal dan kecelakaan tidak lazim bagi suatu daerah seluas itu .
Kisah Segitiga Bermuda telah dikembangkan karena histeria media dan penulis yang terobsesi dan ingin dipublikasikan.
5. Perhintungan Kalender Suku Maya
 
Satu-satunya hal misterius di sini adalah Suku Maya itu sendiri, dan bagaimana mereka menyusun kalender.Kalender terlihat seperti ini, 12.18.16.2.6, meskipun ini bukan tanggal hari ini. Jumlah hitungan akan sampai pada akhirnya suatu hari, ketika sudah mencapai jumlah tertentu, dan akan diatur ulang kembali ke angka nol dan nomor awal berikutnya untuk kalender itu adalah satu. dengan kata lain seperti di RESET !!
Hitungan kalender suku Maya kuno akan berakhir pada tahun 2012, sehingga orang memprediksi dunia akan berakhir juga. Pikirkan kalender Maya sebagai odometer, ketika nomor mencapai nol, mereka akan mulai menghitung naik dari satu lagi. Sebenarnya nggak ada misteri di sini.
6. Monster Loch Ness
 
 Monster Loch Ness, Monster yang hidup di Danau Nossie, Skotlandia. Diduga sebuah Plesiosaurus yang tersisa dari masa dinosaurus. Ada sonar yang telah melihat 'sesuatu', foto dll untuk mendukung keberadaan Rakasa Loch Ness.
Apa yang belum ada, adalah pemikiran dengan akal sehat. Legenda LochNess telah ada selama lebih dari 1500 tahun. Itu adalah salah satu mosnter yang sangat tua.
Tentu saja, monster itu bisa berkembang biak, tapi itu berarti sebuah keluarga monster.
Jadi Bagaimana dengan banyaknya monster tapi tidak ada bukti yang pasti? Adakah Sebuah foto yang jelas yang tidak dapat dibantah ? Tapi sampai hari ini tidak ada apa-apa kecuali banyak turis dengan obsesi.
7. Big Foot


Bigfoot adalah kera prasejarah yang tampak seperti binatang. berbulu dan memiliki kaki besar.
Seperti dengan MonsterLoch Ness, hanya ada foto buram dan jejak kaki yang dipertanyakan kebenarannya. Sama seperti Rakasa Loch Ness, tidak ada bukti nyata dari keberadaan Bigfoot. Tidak ada kotoran bigfoot, tidak ada tulang, tidak ada artifak. untuk pembuktian, Tidak ada, kecuali banyak penampakan. Akhirnya,Bigfoot mungkin salah satu bagian dari sebuah imajinasi liar dari beberapa orang.
8. Kain Kafan Turin / Kain Kafan Yesus

Kain Kafan dari Turin adalah kain yang diduga digunakan untuk membungkus Yesus setelah kematiannya. Wajah Yesus secara ajaib ditemukan di kain. Beberapa darah, tipe AB ditemukan pada kain.

1. Golongan darah AB ditemukan pada pita yang digunakan untuk mengangkat fibril pada kain kafan dan bukan pada kain kafan itu sendiri.
2. Bisa jadi darah siapa pun, dari siapa pun yang pernah menangani kain kafan.
Terakhir, darah tua yang mengering adalah hitam sedangkan noda pada kain kafan berwarna merah.
Ini sangat memungkin Satu teori bahwa model laki-laki dicat dan dibungkus dalam kain kafan untuk menciptakan sosok Kristus. cat Vermillion terpampang pada model pergelangan tangan, kaki dan tubuh untuk membuat darah.
Dan setelah dianalisa, kain kafan telah menunjukkan bekas pigmen cat yang umum digunakan pada abad 14.
9. Astrologi
 
 Astrologi adalah praktek memeriksa bintang-bintang untuk memberitahu kami tentang masa depan kita.Orang yang lahir pada waktu tertentu bulan memiliki tanda bintang tertentu, misalnya, Leo, lahir di bulan Juli / Agustus. Dimana beberapa tanda bintang harian mungkin akurat,dan hal ini kebetulan.
Tidak ada cara banyak tua, mungkin bintang mati dapat memberitahu kita tentang masa depan.
Tanda dari Bintang Sehari -hari disimpan cukup jelas bahwa mereka bisa diterapkan pada apa pun.
Misalnya, "Anda akan bertemu dengan seseorang yang baru hari ini", dan ternyata kita bertemu dengan orang baru setiap hari ,baik di toko, bus, dan dimanapun.
10. Mayat St. Bernadette yang Tidak Membusuk
 
 Mayat yang Abadi adalah mayat yang telah "diawetkan tanpa pembalseman atau sarana buatan lainnya '. Yang paling terkenal adalah St Bernadette Soubirous (di atas), yang meninggal pada tahun 1879.
Wajah dan tangannya terbuat dari lilin. Lilin telah ditambahkan karena wajahnya menjadi lebih kurus ketika ia pertama kali digali. mayat lain mengeluarkan bau yang manis, mirip dengan cairan pembalseman.
Lainnya masih disebabkan oleh cara mereka dikuburkan,bisa di tanah alkali, yang kekurangan oksigen sehingga tidak ada bakteri dan cacing

Asal Usul Perseteruan Viking vs The Jack (Versi The Jak Mania)

Perseteruan antar suporter Persija dan Persib sudah berlangsung lama, tepatnya sejak tahun 2000 yaitu bertepatan dengan Liga Indonesia 6 berlangsung. Di putaran 1 sekitar 6 buah bis suporter Persib datang ke Lebak Bulus dan masuk ke Tribun Timur. Mereka terdiri dari banyak unit suporter seperti Balad Persib, Jurig, Stone Lovers, ABCD, Viking dll. Saat itu yang terbesar masih Balad Persib. Meski sempat nyaris terjadi gesekan dengan the Jakmania, tapi Alhamdulilah tidak terjadi bentrokan yang lebih luas. Justru suporter Persib bergerak ke arah The Jakmania untuk berjabat tangan. Saya inget yel-yel mereka waktu itu : “ABCD … Anak Bandung Cinta Damai”. Selesai pertandingan suporter Persib juga didampingi the Jakmania menuju bus mereka. The Jakmania mengikuti dengan menyanyikan lagu Halo Halo Bandung.

Penerimaan The Jakmania membuat Viking berniat untuk mengundang datang ke Bandung saat putaran ke 2. Dialog berlangsung lancar karena seorang Pengurus The Jakmania yang bernama Erwan rajin ke Bandung untuk bikin kaos. Hubungan Erwan dengan Ayi Beutik juga konon akrab banget sampai-sampai Erwan pernah cerita kalo dia suka sama adiknya Ayi Beutik. Melalui Erwan jugalah Viking menyatakan keinginannya untuk mengundang dan menyambut the Jakmania di Bandung meski mereka sendiri masih khawatir dengan sikap bobotoh yang lain.

 The Jakmania saat itu belum sebesar sekarang. Yang nonton di Lebak Bulus aja cuma di sisi Selatan tribun Timur. Jadi bersebelahan dengan Viking. Nah ajakan Viking itu langsung kita bahas, dan kita memang sudah punya niat tuk melakoni partai tandang. Dibentuklah kemudian perencanaan, salah satunya dengan mengutus Sekum & Bendahara Umum the Jakmania saat itu yaitu Sdr Faisal dan Sdr Danang. Mereka ditugaskan untuk melobi Panpel Persib dari mulai masalah tiket hingga tribun the Jakmania. Kebetulan Danang lagi kuliah di Bandung sehingga tempat kosnya jadi tempat kumpulnya the Jakers disana. Selain mereka berdua memang ada lagi yang menawarkan diri untuk bantu seperti Sdr Budi Rawa Belong.

Jujur aja, saya katakan kita memang belum pengalaman mengkoordinasikan anggota untuk nonton tandang. Tapi yang menjadi masalah justru bukan di koordinator tapi di anggota. Banyak anggota yang bandel daftar pada hari H nya. Jumlah yang tadinya cuma 400 orang berkembang menjadi 1000 orang lebih! Bayangin gimana repotnya kita nyari bis tuk ngangkut segitu banyak orang. Akibatnya kita berangkat baru jam 12 siang! Itu juga terpecah menjadi 3 rombongan. Satu bis berangkat lebih dulu karena akan ganti ban. Disusul 4 bus kemudian. Dan terakhir termasuk saya berangkat dengan 4 bus tambahan.

Keberangkatan kita sendiri juga masih diliputi keraguan apakah dapat tiket atau tidak. Tim Advance yang diutus mendapatkan kesulitan mencari tiket. 4 hari sebelum pertandingan terjadi kerusuhan di stadion Siliwangi akibat distribusi tiket yang kurang lancar. Ada seorang Vikers yang menganjurkan the Jak untuk hadir di acara khusus pertemuan tim dengan suporternya. Faisal, Danang dan Budi ambil keputusan untuk hadir di acara itu. Disana mereka sempat bertemu Walikota Bandung, Kapolres, Ketua Panpel dan Ketua Keamanan. Mereka semua menjamin bahwa the Jakmania akan bisa masuk dan tiket akan disiapkan khusus. Paling tidak itulah info yang saya dapet dari tim Advance.

1 bis pertama tiba di Stadion Siliwangi. Viking siap menyambut dan mempersilahkan masuk ke stadion, padahal tiket belum di tangan. Sayang hal yang dikhawatirkan Viking terbukti. Perlahan tapi makin lama makin banyak datanglah bobotoh nyamperin the Jak dengan sikap yang tidak simpatik. Melihat gelagat buruk ini Viking minta the Jak tuk keluar dulu ke stadion sambil menunggu rombongan berikut. Sembari menunggu, beberapa rekan ada yang melaksanakan sholat ashar dulu. Ketika selesai sholat, mulailah terjadi hal yang tidak diinginkan. Rekan kita mendapatkan pukulan disana sini dengan menggunakan kayu. Salah satunya (saya lupa namanya) tersungkur berlumuran darah yang keluar dari kepalanya. Melihat situasi ini the Jakmania kembali diungsikan menjauh dari stadion.

Rombongan besar 8 buah bis akhirnya tiba juga. Tapi karena terlambat, stadion Siliwangi sudah penuh sesak. Lagipula kita tetap tidak berhasil mendapatkan tiket. Panpel memang kelihatan salah tingkah dan berusaha mengumpulkan dari calo yang masih beredar di sekitar stadion, namun jumlahnya juga tidak memadai hanya 300 lembar. Sementara bobotoh yang masih berada di luar juga mulai melakukan serangan terhadap the Jakmania. Saya sempet coba menenangkan & cekcok dengan seorang bobotoh yang ngambil dengan paksa kacamata anggota kita. Bobotoh itu bilang kalo dia kesal sama anak Jakarta karena mereka juga diperlakukan dengan tidak simpatik di Jakarta ketika menyaksikan pertandingan Persijatim vs Persib di Lebak Bulus. Mereka tidak mau tau kalo Persijatim itu beda dengan Persija. Seingat saya kejadian ini sempat direkam foto oleh wartawan dari Tabloid GO dan terpampang jelas esoknya di media tersebut. Dan kalo gak salah yang nyerang kita itu pake kaos Stone Lovers & Persib. Mungkin ada juga yang laen karena saya udah lupa & kurang jelas.

Saya lalu ngambil inisiatif untuk nyari rombongan pertama yang dateng duluan & mengajak mereka untuk gabung ke rombongan besar. Disana saya minta maaf ke semua anggota karena gagal membawa rombongan sampai masuk ke stadion. Di situ dari Panpel juga sempat minta maaf. Namun kondisi ini tidak bisa diterima oleh seluruh rombongan, bahkan mereka juga tidak mau berjabat tangan dengan 3 orang Viking yang masih setia mengawal meski pertandingan sudah berlangsung.

Ketika rombongan hendak pulang, tiba-tiba The Jak Mania diserang lagi oleh Bobotoh yang masih nunggu di luar stadion. Kondisi ini jelas tidak bisa diterima. Sudah gak bisa masuk masih juga diserang. Akhirnya kita balas perlakuan mereka. Jumlah bobotoh di luar stadion masih ratusan sehingga terjadilah bentrokan yang mengakibatkan pecahnya kaca mobil akibat terkena lemparan dari kedua kubu. Ketika polisi datang, keributan mereda & The Jakmania mulai beranjak pulang. Sempat pula terjadi bentrok beberapa kali ketika rombongan berpapasan dengan bobotoh yang pulang karena tidak kebagian tiket.

Beberapa waktu kemudian ketika Tim Nasional akan bertanding di Senayan, Viking Jakarta berniat datang. Saya melihat gelagat kurang baik jadi saya minta mereka untuk selalu jalan berdampingan dengan saya. Ketika pertandingan selesai, ada sedikit cekcok antara beberapa orang the Jakmania dengan pendukung PSIS Panser Biru Jakarta. Saya kemudian meminta Sdr Aceng untuk ngawal Panser Biru hingga mereka pulang. Ketika saya hendak kembali ke rombongan Viking, ternyata mereka sudah diserang oleh sekelompok the Jakmania. Buru-buru saya lari kesana & ngambil lagi syal Persib yang sudah diambil. Viking saya kawal terus dibantu seorang anggota dari Tanjung Duren. Di depan, seorang anggota Viking yang mengalami serangan jantung dibawa naik taksi untuk pulang. Sisanya saya temenin sampe Polda Metro Jaya. Kalo ga salah ada Viking Depok yang namanya Rusdi. Sebetulnya menurut saya serangan The Jak saat itu tidak separah ketika kejadian di Bandung. Toh tidak ada satupun anak Viking yang cedera. Cuma sayang ternyata di antara mereka ada juga yang berasal dari Bandung & entah apa yang mereka ceritakan disana, Viking langsung membalas ketika kita bertandang ke Cimahi melawan Persikab Kabupaten Bandung.

The Jakmania awalnya bebas bernyanyi & memberikan dukungan ke Persija. Tapi Viking yang awalnya berada di seberang tribun kita mulai bergerak menghampiri tanpa ada satupun usaha pencegahan dari Panpel. Ketika dekat mereka langsung meneriakkan kata-kata penuh kebencian disertai lemparan benda keras & botol ke arah kita. Salah satunya mengenai Temi yang langsung jatuh pingsan. Saya mencoba menelpon Sdr Heru Joko Ketua Umum Viking untuk minta bantuan menghalau anggotanya. Heru saat itu bilang kalo dia masih di perjalanan tapi akan segera datang. Belakangan sata dapat kabar dari seorang wartawan kalo Heru ternyata sudah tiba sejak awal pertandingan …..???!!! Ketika pertandingan usai, Panpel meminta the Jakmania bertahan dulu di tengah lapangan hingga suasana aman.

The Jakmania kemudian keluar stadion dengan pengawalan ketat. Di luar kita diangkut dengan truk polisi & panser menuju jalan tol dimana bus kita sudah menunggu. Sampai disana kita mendapati bus kita dalam kondisi hancur berat. Salah seorang anggota yang usianya mencapai 70 tahun lebih ternyata sudah berada di dalam bis ketika penyerangan berlangsung. Dia jadi saksi bagaimana seluruh tas & perbekalan diambil oleh Viking yang tidak bertanggung jawab tersebut. saya langsung telpon lagi Heru Joko untuk protes keras kenapa dia tidak berusaha meredam amarah anggotanya & kenapa dia berbohong mengatakan kalo dia belum tiba di stadion. Tidak ada penjelasan apapun yang memuaskan hati saya. Dan mulai saat itu saya pikir sangat sulit untuk berharap hubungan membaik bila pimpinan tidak berusaha tuk meredam api permusuhan ini.

Sejak saat itulah api dendam & permusuhan terus berkobar di kedua belah pihak. Puncaknya di acara Kuis Siapa Berani di Indosiar. Acara ini diprakarsai oleh Sigit Nugroho wartawan Bola yang terpilih menjadi Ketua Asosiasi Suporter Seluruh Indonesia. Waktu itu Sigit sempat telpon saya & minta supaya the Jak yang dateng jangan banyak-banyak untuk menghindari bentrokan. Saya tunjuk 20 orang peserta & 3 orang cadangan sesuai permintaan Indosiar + 1 orang lagi bagian dokumentasi. Mereka cuma saya ijinin pake 3 buah mobil pribadi, karena kalo saya nyewa bis nanti banyak yang ngikut. Saya sendiri gak ikut acara itu karena harus kerja.

Sayang bentrokan ternyata gak bisa dihindari. Bukan saya memihak tapi faktanya memang Viking yang mulai. Mereka neriakin yel2 “Jakarta Banjir” yang dibales juga oleh the Jak. Suasana memanas hingga akhirnya terjadi benturan fisik. Ketika ditelpon saya langsung menuju Indosiar pake taksi. Sampe disana sebagian the Jakmania sudah diluar Indosiar, di dalam saya liat 6 orang the Jak sedang berselisih dengan Viking. Melihat hal yang tidak sebanding ini saya langsung mendesak ke arah Viking tanpa saya tau siapa yang saya serang itu. Sebelumnya saya nyamperin dulu Aremania dan Pasoepati yang hadir disana. Yang saya heran kenapa Viking hadir disana dalam jumlah yang cukup besar, 2 bis berisi 74 orang.

Letak Indosiar di Jakarta, jadi ga heran pelan-pelan berdatanganlah para suporter Persija kesana. Suasana sudah tidak terkendali & atas inisiatif Polisi & Indosiar, Viking langsung diungsikan dengan menggunakan truk Polisi. Namun kejadian ini ternyata udah menyebar luas kemana-mana hingga akhirnya terjadilah penyerangan terhadap rombongan Viking di tol Kebon Jeruk.

Setelah kejadian itu saya beberapa kali mendapat panggilan dari pihak kepolisian. Saat itu saya membantah kalo terjadi penyerangan yang memang dikoordinir oleh the Jakmania. Juga saya bantah kalo terjadi perampokan. Saya juga heran gimana Viking menyatakan kalo hadiah menang kuis dirampok the Jak padahal hadiah itu kan belum diserahkan pihak Indosiar. Hadiah untuk the Jak pun sampe sekarang gak kita terima. Saat itulah nama the Jakmania menjadi buruk. Di mata media the Jakmania tidak menerima kalah sehingga menyerang. Opini sudah terbentuk dan masyarakat di Bandung juga ikutan menghujat, sementara di Jakarta menyayangkan.

Ya sudahlah. Biarin orang ngomong apa, tapi ga menyurutkan kebanggaan saya terhadap Persija & the Jakmania apapun kondisinya. Paling tidak di mata saya sekarang Viking cuma bisa bekoar nantang tapi ketika kalah mereka malah ngadu ke polisi. Sesuatu yang dimata saya sangat tidak suporter.

Semenjak terjadi permusuhan dengan the Jakmania, apalagi setelah kejadian Indosiar, Viking berkembang pesat menjadi suporter yang dominan di Bandung. Mereka terus menebarkan kebencian ke the Jak dengan mengeluarkan kaos & lagu yang bersifat menghujat the Jak. Reaksi anggota the Jakmania juga heboh. Mereka rame-rame bikin kaos yang balas menghujat viking. Tapi semua gak ada yang jadi karena saya melarang seorangpun untuk bikin kaos yang bertuliskan Viking/Persib meski dalam bentuk hujatanpun. Bagi saya tulisan yang pantas berada di kaos suporter Persija hanyalah PERSIJA dan THE JAKMANIA.

Cuma akhirnya saya nyerah juga, biar gimana saya gak mungkin ngelawan arus trus. Ini terjadi ketika Ismed Sofyan diserang sama Viking di Bandung ketika uji lapangan. Kondisi kaya gini dah ga bisa saya terima. Sejak itulah bertubi-tubi keluar desain & yel-yel serta lagu menghujat mereka. Cuma tetep ada bedanya the Jak sama Viking. Kalo the Jak nyanyi hujatan hanya saat pertandingan melawan Persib, tapi kalo Viking sepertinya hendak melakukan propaganda kepada anggotanya & masyarakat bola. Mereka terus melakukan hujatan meski saat itu Persib tanding melawan tim lain.

Sikap ini justru malah mengobarkan api kebencian suporter Persija terhadap Viking. Sehingga the Jakers banyak yang benci mereka bukan karena tau kejadian awalnya, tapi karena mereka gak suka dikata-katain terus. Belakangan Komisi Disiplin mengeluarkan larangan akan hal-hal seperti ini. Terlambat! Dan penerapannya juga ga konsisten, masih banyak yang tetap melakukannya, bukan hanya Viking atau the Jakmania tapi hampir di semua stadion di Indonesia.

Sebetulnya ada juga pihak yang mengusahakan perdamaian. Panpel Persib pernah berinisiatif mempertemukan the Jakmania dan Viking di Bandung. Saya sendiri hadir saat itu bersama 2 orang lagi, Heru Joko hadir bersama 3 orang temannya, Panpel Persib & Manajer Persija saat itu Bpk IGK Manila. Tapi pertemuan tersebut buntu karena tidak ada niat dari Heru Joko tuk berdamai.

Perseteruan makin melebar. Semakin banyak Viking yang masuk ke website the Jakmania dan menebarkan virus kebencian … semakin banyak & besarlah kebencian the Jakers ke mereka. Bahkan Panglima Viking Ayi Beutik sempat mengeluarkan pernyataan untuk menjaga kelestarian permusuhan ini seperti Barcelona dan Real Madrid.

Saya sih sebetulnya masa bodo dengan hal ini. Konsentrasi saya sekarang kan di tim & the Jakmania sudah punya pengurus yang baru. Tapi saya juga ga bisa tinggal diam bila permusuhan ini merembet ke tim masing2. Setelah beberapa kali mendapat perlakuan buruk tiap bermain di Bandung, akhirnya the Jak melakukan pembalasan pada bis Persib di Lebak Bulus. Jujur, saya tidak setuju dengan cara seperti ini, meski saya juga tidak menyalahkan. Seminggu sebelumnya saya udah bilang di forum the Jakmania di sekretariat Lebak Bulus, kalo Her Joko ketua Viking, ikut bantu mengamankan bis Persija di Bandung. Ia bahkan berada langsung dalam bis Persija. Tapi masa disana memang sudah sulit terkendali bahkan oleh ketuanya sekalipun. Apa boleh buat? The Jakmania sudah melaksanakan pelampiasan dendamnya, sayangnya dengan melakukan tindakan yang sebelumnya mereka cela.

Sekarang permusuhan the Jakmania kontra Viking menjadi warna tersendiri bagi sepakbola Indonesia. Seorang sutradara tertarik menjadikan perseteruan ini sebagai inspirasi dalam filmnya yang berjudul ROMEO & JULIET. Lucunya di tengah perseteruan, mereka justru kompak untuk menolak film ini dengan alasannya masing-masing. Bedanya di Bandung .. Ketua Viking dengan didukung anggotanya membuktikan ucapannya dengan menggagalkan pemutaran film ini. Sementara di Jakarta justru sebaliknya, meski pimpinan menyatakan akan menuntut tapi toh hampir semua bioskop2 di Jabodetabek dipenuhi oleh orang oren yang memang sudah ga sabar menanti film ini diputar.

Nah, itulah kisah panjang tentang permusuhan 2 kelompok suporter besar di Indonesia, paling engga dari kacamata saya. Tulisan ini dibuat atas permintaan seorang bobotoh yang penasaran dengan sebab musabab permusuhan tersebut. Saya juga ga suka dengan orang yang berkomentar sinis baik terhadap the Jakmania maupun Viking. Mereka itu tidak tau apa-apa, bisanya cuma menghakimi aja. Ada hak apa mereka menghujat? Liat dulu kisahnya baru mereka akan berpikir dan bantu mencarikan solusi.

Kalo kamu tanya ke saya, masih ada gak kemungkinan damai? Jawabanya "bomat" alias bodo amat. Ngapain mikirin? Bagi saya damai tu bukan kata benda, tapi kata kerja. Jadi ga usah banyak ngomong deh, yang penting buktiin. Lebih baik mikirin KOMITMEN masing-masing aja, lebih cinta mana kita sama PERSIJA atau sama PERMUSUHAN DENGAN VIKING?

Bukan Saya yang nulis, saya copas!

Asal Usul Perseteruan Viking vs The Jak Mania (Versi Viking)

Banyak yang tidak tau & bertanya, bagaimana sebenarnya permusuhan Viking dengan the Jak bermula. Mengapa timbul rasa benci dalam benak masing-masing dari mereka. Hingga kini, keduanya masih saja berseteru. Bahkan semakin meruncing.

Penyebabnya sepele dan manusiawi, rasa iri. Iri hati dan sirik inilah yang membuat keduanya bermusuhan. Rentang waktu 1985 hingga 1995 adalah masa keemasan Persib. Sementara Viking yang berdiri tahun 1993 begitu setia mendukung klub kebanggaan warga Jawa Barat itu. Dimanapun Persib bermain, disana pasti ada Viking. Termasuk jika bermain di Jakarta. Semua menjadi lautan biru.

 Inilah yang membuat anak muda ibukota iri. Selain kejayaan Persib kala itu, kesetiaan Viking membuat hati mereka panas. Saat itu muda-mudi betawi baru mampu membentuk kolompok kecil bernama Persija Fans Club. Walaupun begitu, kebesarkepalaan mereka sudah sangat menjadi. Hingga terjadilah insiden di stadion Menteng. Saat Persija menjamu Maung Bandung pada Liga Indonesia ke-2. Viking membirukan Ibukota dengan sekitar 9000 anggotanya. Sementara Persija Fans Club hanya berjumlah tak lebih dari 1000 orang. Rupanya bocah-bocah betawi itu tak rela kandangnya dikuasai supporter kota lain. Mereka pun membuat ulah. Seakan lupa jumlah mereka tak lebih dari 10% anak-anak Bandung. Hingga akhirnya, mereka mendapatkan akibatnya. Dengan kuantitas yang hanya satu tribun VIP, lemparan batu diarahkan Viking pada lokasi mereka menonton. Dan itu dilakukan Viking di Jakarta. Hal yang tidak berani dilakukan bocah Jakarta di Kota Kembang.

Singkat cerita, pada tahun 1997, muda-mudi ibukota ikut-ikutan membentuk perkumpulan supporter. Mereka menamakannya the Jakmania.

Kebodohan the Jak terekspos keseluruh negeri ketika mereka tak berdaya menghadapi Viking dalam kuis Siapa Berani. Kuis yang menguji wawasan & kemampuan berpikir. Itu merupakan edisi khusus kuis Siapa Berani, edisi supporter sepak bola. Menghadirkan Viking, the Jak, Pasoepati (Solo), Aremania, dan ASI (Asosiasi Suporter Indonesia). Pemenangnya, Viking. Perwakilan Viking berhasil melewati babak bonus dan berhak atas uang tunai 10 juta rupiah.

Seperti biasanya, rasa iri dari the jak muncul. Malu dikalahkan di kotanya sendiri, ketua the jak saat itu, Ferry Indra Syarif memukul Ali, seorang Vikers yang menjadi pemenang kuis. Sungguh perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang ketua. Ketuanya saja begitu, apalagi anak buahnya?

Kejadian itu terjadi di kantin Indosiar, ketika dilangsungkannya acara pemberian hadiah. Kontan keributan sempat terjadi, namun berhasil diatasi.

Kesirikan the jak tak sampai disitu. Mereka menghadang rombongan Viking dalam perjalanan pulang menuju Bandung, tepatnya di pintu tol Tomang. Anak-anak Bandung yang berjumlah 60 orang pulang dengan menggunakan dua mobil Mitsubishi Colt milik Indosiar dan satu mobil Dalmas milik kepolisian. Ketiga mobil ini dihadang sebuah Carry abu-abu. Dua lolos, namun nahas bagi salah satu Mitsubishi Colt yang ditumpangi para anggota Viking. Mobil itu terperangkap gerombolan the jak. Kontan, mobil dirusak, Viking disiksa, dan uang para pendukung pangeran biru itu pun dijarah. Termasuk handphone dan dompet mereka.

Tercatat sembilan anggota Viking mengalami luka-luka. Tiga diantaranya terluka parah. Namun sayang, pihak kepolisian lamban dalam menyelesaikan kasus ini. Termasuk dalam menangkap the jak yang merampok dan menganiaya anggota Viking Persib Club.

Hingga saat ini perseteruan kedua kelompok supporter itu masih terus berlanjut. Viking, yang bersahabat karib dengan klub penggemar sepak bola lainnya ( Bonek, Sakera, Blue Devil, The Lobster, Persikmania, Kampak FC,dll. ) tidak akan pernah berbesar kepala. Viking akan menjaga persahabatan itu sampai kapanpun. Persija pun iri dan ingin menggoyahkan persahabatan ini.